Sabtu, 20 Februari 2010

SISTEM POLITIK DAN REZIM EKONOMI POLITIK

SISTEM POLITIK DAN REZIM EKONOMI POLITIK
OLEH : Drs. Ng.Philipus, M.Si dan Dr. Nurul Aini, M.S

 REZIM POLITIK
Apa yang dimaksud dengan rezim politik sangat dipahami secara beragam oleh para ahli. Tentang rezim poltik Maurice Duverger, dengan pendekatan sosiologi politik, mendefinisikan sebagai lembaga politik yang secara histories memiliki jenis tersendiri yang berbeda dari satu negara ke negara lain. Ia mengembangkan struktur kelembagaan ini merupakan bagian dari kerangka sosial secara keseluruhan yang terdiri dari lembaga-lembaga lain (agama, budaya, dan lain-lain) termasuk faktor geografis dan demografis. Hal ini memudahkan kita menggolongkan rezim politik dari satu negara kenegaraan ini.
Dengan demikian, rezim politik adalah sistem politik yang berlaku di suatu negara pada suatu negara pada suatu periode tertentu dengan mengembangkan sistem kelembagaan politik tertentu sesuai dengan kerangka sosial budaya yang ada pada negara tersebut.
Studi sosiologi politik yang dikembangkan Duverger menyebutkan bahwa rezim politik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Klasifikasi Purba
Klasifikasi purba menyebutkan bahwa rezim politik terdiri dari tuga jenis :
 Monarki: Suatu pemerintahan yang dipegang oleh suatu orang penguasa. Jenis ini terjadi pada sistem kerjaaan zaman dahulu yang asaat ini hanya terdapat di beberapa negara.
 Olargki : Suatu pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang.
 Demokrasi : Suatu pemerintahan yang dipeganh oleh semua orang.

Tentang rezim politik, Aristoteles membedakannya berdasarkan korup tidaknya suatu pemerintahan. Ia membaginya atas tirani, oligargi dan demokrasi. Bentuk murni pemerintahan yang dikemukakan di atas adalah monarkhi, aristkrasi dan timokrasi (demokrasi dengan pemilihan yang terbatas).
Jean Bodin yang mengkombinaksiakn jenis rezim politik Aristoteles di atas dengan mengemukakan bahwa suatu pemerintahan monarkhi yang kedaulatannya ada di tangan raja dapat menjadi pemerintahan demokrasi apabila semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam memegang jabatan pemerintahan. Disebut aristokratik apabila jabatan-jabatan negara hanya diberikan kepada kaum bangsawan dan orang-orang kaya.

2. Klasifikasi Hukum Masa Sekarang
Ahli hukum percaya kepada Trias Politica Mountesqieu, bukan pada teorinya tapi pada praktik. Mereka membuat klasifikasi rezim politik menurut hubungan internal antara kekuasaan dan elemen yang berbeda yang membentuk negara. Mereka membedekan tiga jenis rezim pemerintahan :
 Rezim dengan pemerintahan perwakilan. Rezim ini sering melakukan tindakan-tindakan yang besifat dictator. Karena itu, perwakilannya lebih teoritis dibandingkan praktik.
 Rezim dengan pemusatan kekuasaan. Semua keputusan pentig dalam rezim diambil olehs suatu organ negara (misalnya lembaga kepresidenan atau presidency) untuk kepentingan suatu kelompok atau sekumpulan orang. Kasus ini sesuai dengan monarki absolute. Perbedaanya terletak dalam pengambilalihan kekuasaan. Kekuasaan seorang raja berdasarkan turun-menurun, sedangakan seorang dictator mengambil kekuasaan dengan cara kekerasan.
 Rezim parlementer. Ia berdiri diantara monarki dan republic. Ia dapat saja memiliki rezim monarki, tetapi kekuasaan raja dibatasi konstitusi sehingga disebut dengan rezim monarki konstitusi. Ia juga dapat disebut dengan pemerintahan republic apabila menganut sistem presidensil seperti AS.

Kedua sistem pemerintahan ini kemudian dibedakan atau sistem parlemanter dan siste, presidensil. Dalam sistem parlementer dikenal dengan kepala negara dan kepala pemerintahan. Kepala negara dipegang oleh raja atau ratu seperti Inggris. Sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Di dalam sistem presidensil, presodensil menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

3. Klasifikasi Sosiologi Modern
Ada dua jenis utama : rezim pluralitas atau demokratis dan rezim untarian atau otokratis.
Rezim Pluralitas : adalah suatu rezim yang mengizinkan adanya tuntutan politik secara terbuka dan bebas. Tuntutan itu disalurkan melalui parpol secara terbuka dan bebas. Tuntutan itu disalurkan melalui parpol yang jumlahnya lebih dari dua. Ia juga disebut dengan rezim liberal karena memungkinkan setiap orang mengungkapkan pendapatnya secara lisan dan tertulis melalui keanggotakannya di dalam partai, lewat partisipasi dalam demostrasi atau partisipasi politik lainnya. Aktivitas penekan dalam memengaruhi proses pembuatan keputuasn dapat dipahami sebagai wujud rezim politik pluralitas.
Rezim Unitarian : Rezim ini mensyaratkan bahwa konflik dan tuntutan politik secara resmi tidak diperkenankan. Hal ini dapat saja dilakukan atas individu dengan atau tanpa restu dari kepala pemerintahan yang kekuasaanya tidak dpat ditentang.

Masih ada klasifikasi lain :
 Monarki warisan turun-temurun dan monarki yang diperoleh melalui kemenangan dalam pemilu atau lewat suatu kudeta.
 Pemerinatahan otokrasi moderat yang mengizinkan adanya perbedaan pendapat dalam hal politik serta mengizinkan adanya kekuatan oposisi. Ada pula rezim totalitarian yang tidak menghendaki adanya oposisi dan memaksa kepada lawan-lawannya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan gelap.

Rezim politik berdasarkan jumlah politik dalam pemerinatahannya. Ada rezim dua partai : suatu rezim di mana satu partai menjadi mayoritas dalam perwakilan nasional. Ia merupakan suatu rezim yang stabil, karena ia bertahan terhadap pertentangan internal partai. Ada pula rezim dengan banyak partai : suatu rezim yang ditandai oleh tidak adanya partai yang memegang mayoritas suara dalam parlemen. Ia cenderung membentuk pemerintahan koalisi dan kehidupan pemerintahannya tidak stabil.

 REZIM POLITIK DAN KEHIDUPAN EKONOMI
Maurice Duverger mengemukakan bahwa rezim poltik tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhinya baik ekonomi maupun budaya. Tentang rezim politik Maurice Duverger mempunyai dua pandangan :
1. Kaum marxis mengatakan bahwa rezim ekonomi politik mencerminkan sistem produksi dalam suatu masyarakat . sistem produksi ini didefinisikannya dalam sistem pemilihan. Kaum Marxis mengakui ada dua kelompok dalam masyarakat. Kelompok pertama adalah kelompok yang memiliki alat produksi dan ayng kedua adalah kelompok yang tidak memiliki alat produksi, kelompok ini hanya menjadi hubungan produksi, mereka tidak lebih dari bagian faktor-faktor produksi sehingga sering terjadi perbedaan kepentingan antara pemilik alat produksi (majikan) dengan kaum buruh. Dalam katagori Marxis kelompok pertama disebut dengan kaum kapitalis atau borjuis dan kelompok kedua disebut dengan kaum proletar. Di dalam sistem ini lembaga politik tidak mempunyai otonomi penuh di dalam memengaruhi kekuasaan.
2. paham liberal. Paham inin melebih-lebihkan independensi lembaga-lembaga politik dalam hubungannya dengan ekomoni. Lembaga politik mempunyai pengaruh yang kecil di dalam kehidupan ekonomi suatu negara. Dengan kata lain, investasi politik terhadap kehidupan ekonomi sangat kecil, untuk tidak mengatakan tidak ada sama sekali. Sekalipun dalam perkembangan yang terakhir campur tangan pemerintah dalam kelompok kehidupan ekonomi sudah mulai muncul.

 PENDEKATAN EKONOMI POLITIK
Martin Staniland (1985) menagtakan ekonomi politik menjelaskan interaksi sistematis antara aspek ekonomi dan aspek politik. Hubungan interaksi itu bisa dinayatakan dalam banyak cara baik dalam hubungan kausalitas antara satu proses dengan proses yang lain yang bersifat deterministic atau hubungan yang bersifat timbal-balik (resipositas) atau suatu proses perilaku yang berlangsung terus-menerus.
Adam Smith dalam bukunya yang terkenal Wealht of Nation mengatakan ekonomi politik merupakan cabang ilmu dari apara legislator yang memiliki dua tujuan yang; pertama, menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat, atau membantu masyarakat mencarikan pendapatan bagi mereka; kedua, menyediakan sejumlah daya bagi negara atau pemerintah agar mereka mampu menjalankan berbagai tugas dan fungsinya dengan baik.
Perkembangan di abad XX tepatnya tahun 1960 memyebabkan orang mulai menengok kembali pada istilah ekonomi politik. Meskipun pemahaman tentang ekonomi politik klasik berbeda dengan ekonomi politik modern namun secara umum disepakati bahwa pendekatan ekonomi politik sangat diperlukan, terutama menjelaskan fenomena ekonomi maupun fenomena politik yang secara signifikan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik.


 SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI POLITIK
Sejarah pemikiran ekonomi politik sesungguhnya sudah ada sejak zaman Yunani Kuno ketika Aristoteles menerbitkan buku Politeia. Dalam Politeia menjelaskan oikonomika yaitu studi tentang cara-cara mengatur rumah tangga dan chremastitie yang menguraikan tentang peraturan-peraturan tentang pertukaran. Keduanya menjadi dasar dari teori ekonomi modern, yang oleh Aristoteles dianggap sebagai ilmu politik. Pemikiran ekonomi politik dalam bantuknya yang utuh baru berkembang sejak zaman pertengahan.
Zaman praklasik (abad XVII-XVIII); pada zaman ini pemikiran ekonomi politik didominasikan oleh aliran merkantilis yang didasari pada merchant capitalism dan commercial capitalism tokohnya adalah Thomas Mun dan J. Bapist Colbert. Dasar-dasar pemikiran merkantilis antara lain: 1). Kekuasaan nasional dominant. Aliran ini menekankan pentingnya penu=ingkatan kekuasaan dan kemakmuran melalui penyesuaian kepentingan antara kelompok kapitalis dan penguasa; 2). Intervensi: aliran ini percaya bahwa jika ekonomi politik suatu bangsa diarahkan secara tepat, dalam arti pmerintahan bekerja sama dengan kapitalis; 3). Unifikasi: ia menekankan pada pembatasan perdagangan dengan negara lain atau memberlakukan pajak yang mengarah pada perlindungan ekonomi dalam negarinya; 4) Surplus dalam perdagangan: menerapkan bantuk-bentuk proteksionisme untuk memperoleh keuntungan; 5). Perubahan demografi: merkantilis menganjurkan pertumbuhan penduduk yang tinggi agar memperoleh SDM yang melimpah sehungga lebih produktif. Dalam ken yataan aliran ini menyebabkan semakin kuatnya kedudukan kaum kapitalis, bahkan mereka mampu memengaruhi semua kebijakan pemerintah termasuk dalam hal kepentingan nasional.
Zaman klasik (akhir abad XVIII-XIX) tokohnya adlah Adam Smith, John Baptista Say, David Ricardo dan Thomas Maltus. Menurut aliran individu dan dunia usaha haus diberi kebebasan untuk mengurus kepentingan merka sendiri untuk memperbaikai kedudukannya di bidang ekonomi. Keterlibatan pemerintah dianggap tidak menguntungkan. Karena itu, mereka menginginkan suatu persaingan bebas baik dalam produksi, distribusi, dan konsumsi.
Zaman neoklasik (pertengahan abad XIX-XX). Pada zaman ini pemikiran klasik dimunculkan kembali walaupun dengan revisi, setelah mahzab klasik dikritik oleh Marx. Pemikiran neoklasik enggan disebut sebagai pemikiran ekonomi politik, tetapi lebih suka disebut dengan pemikiran ekonomi konvensional. Pokok pemikirannya adalah : 1) akumulasi capital sebagai faktor penting; 2) perkembangan ekonomi sebagai hasil proses gardula, harmonis dan kumulatif; 3) ia melihat perkembangan ekonomi secara optimis; 4) perlu dipertimbangkan variable internasional dalam perkembangan modal dari negara lain untuk kepentingan produksi.
Zaman Keynesian (pertengahan abad XX sampai sekarang). Zaman ini dipelopori oleh John Maynard Keynes, kemudian diikuti oleh Samuelson dan Leonatif. Berbeda dengan pemikiran sebelumnya, mahzab ini justru menganjurkan keterlibatan pemerintahan dalam ekonomi demi menstabilkan perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan melibatkan peran pemerintah yang maksimum, kedua penguasa politik dapat memengaruhi ekonomi melalui peraturan pemerintah, bukan dengan pelaksanaan langsung. Antara adanya keterlibatan pemerintah dan tidak inilah yang melahirkan berbagai sistem ekonomi politik yang muncul di setiap negara. Pemikiran seperti inilah yang berkembang terus hingga kini.

Minggu, 14 Februari 2010

BELAJAR SUKSES DARI DO'A

SHOLAT SEBAGAI KUNCI SUKSES

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku”.

Allah SWT telah menyedikan untuk manusia salah satu jalan, sarana, bahkan kunci untuk meriaj berbagai keberuntunngna di dalam kehidupan dunia dan akhiratnya, yaitu dengan SHOLAT. Maka, jadilah hamba yang senantiasa “sholat”. Mohonlah selalu bimbingna Allah agar Dia menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu memelihara sholat.
Berikut ini, pelajaran-pelajaran dari “sholat” yang dapat mengantrakan seseorang pada keberhasilan dan keberuntungan yaitu:
 Memiliki sarana meraih pertolongan Allah Swt
Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s Al-Baqorah: 153)

Siapaka di antara kita yang tidak memerlukan “pertolongna”, dalam upaya meraih berbagai keberhasilan yang ingin diperolehnya? Tentu setiap orang memrelukan “pertolongan”. Sebab, manusia tidak diciptakan sebagai makhluk yang melakukan segala sesuatu sendirian. Berbagai kelemahan ada pada diri kita, disamping kelebihan-kelebihan yang dimilkik.

Logikanya adalah, kalau “pertolongan manusia” saja, sebagai makhluk yang sama-sama mempunyai keterbatasan dan kelemahan, kita butuhkan, maka tentu kita lebih memerlukan “pertolongna Allah”, yang adalah Pencipta manusia dan alam semesta, yang tidaka mempunyai kekurangan dan kelemahan sedikitpun, bahkan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dr.Abu Hasan An-Nadwi mengemukakan, “Sholat adalah tempat perlindungan yang paling dekat bagi orang muslim. Dengan serta-merta, jika seorang muslin maka ia pasti mendapatkannya melalui sholat. Bahkan sholat memberikan perlindungan, melebihi perlindungan seorang ibu, yang penuh kasih sayang terhadap ankanya yang yatim dan lemah.”

 Sholat mengobati keluh kesah
Allah Swt berfirman : “Sesungguhnya manusaia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila ditimpaa kesusahan, ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapatkan bebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholatnya.” ?(Q.s Al- Ma’arij:19-23).

Orang yang selalu. Apalagi terus-menerus berkeluh kesah, akan mengalami kerugian, seperti sulit berkonsentrasi (fokus), kehilangan kegairahan (antusiasme) dan juga menggangu daya ingat.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berkeluh kesah, seperti:
1. Jika seseorang tidak mencapai apa yang dinginkan.
2. Ketika kehilangan seseorang atau sesuatu yang sangat dicintai.
3. Karena himpitan kasulitan, apalagi kesulitan yang sangat berat, yang sangat membebani diri dan kehidupan kita.

Dengan sholat yang khusuk, kiat menjalin komunikasi dengan Allah Swt, lalu melahirkan “ketengan hati”. Dan menang, Allah telah memberikan tuntunan di dalam Al-qur’an, bahwa “Orang-orang yang beriman, hati mereka senantiasa tenang dengan mengingat Allah. Dan hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.”

 Sabar dan tekun
Napoleon Hill mengemukakan, “Mayoritas manusai ingin cepat-cepat membuang sasaran dan tujuan, serta menyerahkan pada tanda-tanda pertama kekalahan ataau kemalangan. Hanya sedikit orang yang terus maju walaupun banyak yang menentang sampai akhirnya mereka mencapai tujuan. Mungkin tidak ada konotasi bagi kata KETEKUNAN, tapi kualitasnya bagi watak manusia, sama seperti karbon terhadap baja. Ketekunan adalah faktor yang sangat penting dalam prosedur mengubah hasrat menjadi kekuatan manusia.

Abdullah Yusuf Ali berkata, “Al Qur’an secara berulang-ulang mengajurkan umat Islam untuk memohon bantun dan kekutan melalui “Sholat” dalam mengahadapi seluruh permasalahan mereka. Kata “Shabr” adlam bahasa arab menunjukkan berbagai macam makna. Kata itu mengandung arti:
1. kesabaran, yakni ketelitian, tidak terburu-buru;
2. ketekunan, kesetian, ketahan, ketabahan, dan keteguhan;
3. sistematik, sebagai lawan dari tindakan tidak teratur;
4. sikap pasrah kepada Tuhan serta ketabahan dalam menghadapi penderitaan dan kekalahan yang berlawanan dengan sikap memberontak.”

 Anda ingin sukses ? Gunakan waktu dengan tepat!
“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan atas orang-orang yang beriman.”(Q.s An-Nissa’ : 103)

Berikut ini, bimbingan dari Dr. Muhammad Abdul Jawwad tentang bagaimana menyikapi dan menggunakan waktu secara benar:
1. Analisislah sikap manajemen waktu Anda. Setelah itu, simpulkanlah bagaimana kecapakan Anda dalam mengaturnya.
2. Rasakanlah betapa penting dan bernilainya waktu, juga sejauh mana kebutuhan Anda untuk mengaturnya.
3. Susunlah prioritas dan jaglah selalu kewajiban Anda.
4. Ketehuilah hal-hal yang Anda butuhnkan, agar dpat mengatur waktu dengan efektif.
5. Ketahuilah hal-hal yang menghalangi Anda dlam mengatur waktu, kemudian hindarilah hal-hal tersebut.
6. Bercerminlah kepada tokoh-tokoh yang sukses dalam mengatur waktu.
7. Mengindentifikasi faktor-faktor penyebab terbengkalinya waktu serta bagiamana solusinya.
8. Ubah kesalahan sudut pandang Anda mengenai optimalkan waktu.

 Pentingnya konsentrasi bagi keberhasilan
Konsentrsi mempengaruhi keberhasilan di dalam belajar. Seornag dokter bedah harus ber konsentrasi ketika mengopersi pasiennya. Seorang guru atau doesn ketika melakkukan kegiatan mengajar. Konsentrasi akan menguatkan daya ingat. Seseorang yang sedang berbicara dengan kita, mungkin saja tersinggung, apabila kita tidak memperhatikan pembicaraanya.

Sesungguhnya banyak faktor ynag mempengaruhi DAYA INGAT seseorang. Salah satunya dalam melakukan berbagai hal, seperti dalam hal menghafal, belajar, berkomunikasi dan lain-lain.